Asmat,PapuaLink. Id — Wakil Bupati kabupaten Asmat Thomas Eppe Safanpo, ST.,M.Si menghadiri puncak peringatan Hari Ulang Tahun ( HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia ( PGRI) ke-79 dan Hari Guru Nasional, di Gedung Tongkonan Agats, Kabupaten Asmat, Senin (25/11/2024).
Tema Hut PGRI dan Hari Guru nasional tahun 2024 adalah“ Guru Bermutu, Indonesia Maju Guru Hebat, Indonesia Kuat”.
Wakil Bupati Asmat Thomas Eppe Safanpo berkesempatan membacakan pidato Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti pada acara tersebut.
“Saya mengucapkan selamat Hari Guru Nasional 25 November 2024 untuk para guru di seluruh tanah air, baik yang mendidik di kota-kota besar, satuan pendidikan yang ternama, maupun mereka yang mengabdi di pelosok desa, di satuan pendidikan dengan fasilitas, sarana prasarana pendidikan yang terbatas, ala kadanya. Semuanya merupakan tugas mulia mencerdaskan dan memajukan bangsa.
Sejalan dengan visi pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas, “katanya.
Tiga program prioritas tersebut pun dijabarkan dalam pidato itu.
“Pertama, pemenuhan kualifikasi guru. Terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S-1.
Kedua, meningkatkan kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan akhlak mulia, kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi.
Ketiga, kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN PNS dan PPPK, maupun non-ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran, ” Jelas Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti.
Untuk itu, kata dia, Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat bekerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun.
“Guru juga tidak seharusnya melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,” kata Abdul Mu’ti.
“ Terkait dengan pelindungan guru, Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana,” pungkasnya. (Redaksi)