Asmat,PapuaLink.Id – Sejak 4 Desember 2012 Noken ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Penetapan dilakukan di Paris, Prancis.
Penetapan Noken Papua ini juga karena perjuangan Titus Chris Pekey, Ketua Lembaga Ekologi Papua. Ia dikenal sebagai pencetus noken sebagai warisan dunia.
Untuk merayakan Hari Noken Sedunia, Pemkab Asmat pun menggelar Festival Hari Noken di Lapangan Museum Keuskupan Agats, Senin (11/12/23).
Titus Chris Pekey hadir langsung dalam festival tersebut. Ia mengapresiasi pelaksanaan festival itu.
“Ini sangat luar biasa, partisipasi semua pihak, masyarakat dan Pemda Asmat sangat luar biasa,” kata Titus.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyinggung fenonema pemanasan global yang secara tak langsung mempengaruhi keberadaan noken ataupun benda budaya lainnya dari Papua.
Hal ini disampaikannya, karena noken sangat tergantung dengan alam.
Sehingga menurutnya, menghadapi pemenasan global, perlu adanya partisipasi semua pihak, semua komponen untuk bagaimana membudi dayakan bahan baku.
“Budidaya bahan baku itu tidak hanya noken, tidak hanya ukiran, tetapi, benda budaya lain juga supaya berkelanjutan. Karena kalau ukiran asalnya kan pohon, kulit kayu dari pohon, sama juga noken, dari alam. Hal itu menyatu hingga bagaimana kita menjaga alam,” tegas Titus.
Berbicara pemanasan global, ia mengagumi Asmat, karena dinilainya Asmat paling bisa menjaga alam.
“Di Asmat kita lihat sepeda motor saja tanpa knalpot, artinya tanpa polusi. Sehingga hal ini patut dicontoh,” tutupnya.(Redaksi)