Jayapura,PapuaLink.Id – Ketua Panitia Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Ke XXVII se-Tanah Papua Tahun 2023, Drs. H. Joko Dasri, MM., mengajak masyarakat bisa menghadiri penutupan, Sabtu malam (24/06/2023) di aula LPTQ Provinsi Papua. Penutupan juga dapat disaksikan melalui kanal YouTube “LPTQ Provinsi Papua”.
Babak final digelar pada hari ke-5 pelaksanaan STQ ini, Jum’at (23/06/2023) yang diikuti sebanyak 37 finalis dari dua cabang lomba, Tilawah Qur’an (TQ) anak-anak dan dewasa, kemudian Hifdzil Qur’an(HQ) juz 1, 5, 10, 20, 30, putra dan putri, di 2 tempat yang berbeda.
Sekretaris Panitia STQ ke XXVII Papua, H. Rasmani Sumarta, SE., MM., menyampaikan rincian peserta STQ yang lolos sampai babak final diantaranya, 6 finalis cabang lomba TQ anak-anak dan 6 finalis TQ dewasa, serta cabang lomba HQ yang terdiri dari 6 finalis HQ 1 Juz, 6 finalis HQ 5 Juz, 6 finalis HQ 10 Juz, 5 finalis HQ 20 Juz dan 2 peserta HQ 30 Juz akan ditentukan berdasarkan penilaian tertinggi.
Joko mengatakan, dapat dilihat banyak bibit-bibit untuk masa depan LPTQ di Papua.
“Artinya pola pembinaan yang dilakukan LPTQ di masing-masing kabupaten kota sudah mulai merata. Jadi bukan hanya satu dua kabupaten saja tapi saya lihat sudah banyak yang masuk final, yang tidak kita sangka-sangka itu masuk final”, jelasnya.
Sehingga menurutnya, pola pembinaan harus berkelanjutan dan memang hal itu harus disiapkan.
“Insyaallah kalau ini memang bisa berhasil, maka peluang untuk masuk nominasi 10 besar tingkat nasional sangat besar sekali”, harap Joko. Sebagai informasi, STQ Naional akan dilaksanakan di Provinsi Jambi pada bulan Oktober 2023.
Dikatakan Joko, ini event STQ (gabungan provinsi baru) yang terakhir.
“Mudah-mudahan langkah kiprah LPTQ Provinsi Papua yang merupakan induk sementara ini, bisa dijabarkan, dilakukan, atau dikembangkan di masing-masing LPTQ kabupaten/kota. Itu harapan kami.”
Joko berharap, bila STQ akan dilaksanakan tahun-tahun mendatang di masing-masing provinsi di Papua, maka harapan untuk menorehkan nama baik itu ada.
“Ini salah satu apresiasi kami, semoga dengan kemenangan besok malam, penutupan ini bisa membawa nama baik masing-masing daerah. Kemudian bagi daerah yang mungkin belum bisa (meraih juara), jangan berkecil hati. Ini perjuangan.”
Sebagai perjuangan, menurut Joko, maka perlu strategi untuk menang.
“Bukan hanya “tiba masa tiba akal”, penting dilakukan pembinaan-pembinaan, keberadaan TPQ, TPA. Ya itu memang harus dibumikan di Papua ini, sebab nilai-nilai ibadah dakwah ini yang harus kita tanamakan pada semua pengurus LPTQ yang ada di Provinsi Papua, baik di kabupaten ataupun kota”.
Penutupan dijadwalkan ditutup Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Sekda Provinsi Papua, Suzanna D. Wanggai, M.Soc., Sc.
“Kita akan lihat siapa yang menang, meraih yang terbaik sebagai juara di ajang STQ ini. Harapan kami mudah-mudahan yang juara tetap kuat untuk berlatih terus, dan yang tidak juara sekali lagi jangan berkecil hati. Namanya bertanding, berlomba ada yang menang dan ada yang kalah. Mungkin Allah belum izinkan kita untuk menang”, terang Joko.
Joko berharap, dengan penyelenggaraan STQ gabungan ini, LPTQ yang ada di kabupaten kota sudah mulai bisa menilai kira-kira apa yang harus dilakukan.
“Insyaallah ini ajang STQ yang paling lama. Biasanya 4 hari selesai. Ini 6 hari. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua lapisan masyarakat yang mengisi acara event STQ ini. Ada da’i cilik, qasidah ibu-ibu BKMT se-Kota Jayapura. Kemudian ada yang memberikan dalam bentuk tas atau berbagai macam (door prize). Ini salah satu apresiasi dari semua pihak, ikut berpartisipasi, ikut merasa memiliki STQ.”
Joko berharap pula, ke depan ketika STQ dilaksanakan di masing-masing provinsi di Daerah Otonomi Baru, juga bisa menambahkan ajang-ajang pendukung seperti perlombaan qasidah dan da’i cilik yang semakin menyemarakkan STQ.(Redaksi)