Jayapura,PapuaLink.Id – Setelah penantian Dua tahun lebih proses pembangunan, umat Gereja Katolik Stasi Hati Kudus YesusKoya Barat akhirnya bisa tersenyum bahagia, usai Gedung Gereja Baru akhirnya diresmikan oleh Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You, pada Minggu (11/06/2023).
Rangkaian Misa peresmian Gereja Katolik Stasi Hati Kudus Yesus Koya Barat oleh Uskup Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You yang diawali dengan prosesi penyambutan dan perarakan sang Uskup Jayapura yang akrab disapa dengan Mgr.Yan You, oleh sejumlah penari dari berbagai etnis dan para anak-anak yang sejak pagi telah menanti kehadirannya.
Prosesi kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kunci dariRinus Sarawa selaku ketua Panitia Pembagunan Gereja kepada Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You yang selanjutnya Kembali diserahkan pada pastor John Djonga selaku pastor wilayah Koya Barat.
Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey, didaulat melakukan pengguntingan pita dan pembukaan pintu gereja secara simbolis, setelah sebelumnya terlebih dahulu dilakukanpenandatanganan prasasti peresmian dan percikan air berkatkeseluruh Gedung Gereja oleh Uskup Mgr. Yan You.
Usai prosesi pembukaan pintu gereja, seluruh umat Katolik dari Empat Stasi yang ada di wilayah Koya dipersilahkan memasuki Gedung gereja untuk memulai Misa. Turut hadir sejumlah tamu undangan diantaranya Gubernur Papua yang diwakili Staf Ahli Gubernur, Hans Hamadi, perwakilan dari Kodam XVII Cenderawasih, Polda Papua, KapolrestaJayapura, Kombes Pos Vicktor Makbon, Kapolsek Muara Tami, AKP Cornelis Dima, serta sejumlah rohaniawan gereja. Tak ketinggalan sejumlah tokoh Umat Katolik diantaranya Direktur RSUD Dok II, drg. Aloysius Giay yang juga selakusalah satu yang turut dalam proses awal hingga akhirpembangunan Gedung gereja.
Dalam khotbahnya, Uskup Jayapura, Mgr. YanuariusTheofilus Matopai You mengapresiasi umat dan seluruhpanitia pembangunan yang dengan penuh kemandirian telahberusaha membangun Gereja yang akhirnya telah selesai itu.
Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You juga mengajak seluruh Umat Katolik agar selalu hidup sebagai sesama yang baik, dan selalu bersyukur. Dirinya mengingatkan bagaimana hidupKekatolikan dalam semangat Ekaristi.
“Nilai semangat Ekaristi bagaimana kita semua diutus. Itu bukan main-main tetapi pelayanan cinta kasih. Mulai dahuludari keluarga masing-masing, saling mengampuni. Janganmelihat sebagai saling musuh. Ekaristi juga mengandung nilaisolider. Kita sambut Tubuh Kristus maka semangat solider ikut prihatin dan membantu sesame tanpa memandang sukuagama dan ras. Orang yang hidup dari tubuh kristus dalamEkaristi berarti orang sudah siap berkorban. Ini tandaberkorban dari Koya Barat sekarang gereja sudah jadi,” tuturnya.
Berkorban, Itulah orang yang hidup dari semangat Ekaristi. Tuhan Yesus berkorban di kayu salib untuk Kita semuaumatnya. Hidup dari Ekaristi adalah yang sanggup mencukupkan sandang pangan dalam keluarga tapi juga melihat dan membantu orang lain. Supaya makan cukup makakerja kerja dan kerja jangan hidup dari keringat orang lain. Orang yang hidup dari Ekaristi juga selalu merindukankedamaian. Mengampuni dengan ikhlas walaupun sulit. Saya mohon kepada umat semua jangan saling memisahkan. Kita semua adalah Satu, Tubuh Kristus itu menyatukan kita denganTuhan Sendiri. Gereja Katolik adalah satu. Semua punya haksama,”sambung Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You
Ketua Panitia Pembangunan Gereja KAtolik Stasi Hati Kudus Yesus, Koya Barat, Rinus Sarawa, dalam laporannya usaiMisa menyebut, pembangunan Gereja tersebut memakanwaktu selama kurang lebih 2,4 tahun.
“Dana awal kami memperhitungkan yakni sekitar Rp. 2 miliarlebih. Puji Tuhan dengan diawali dan terus disokong kemandirian umat serta bantuan pemerintah dan donator, saatini Gedung gereja sudah selesai. Dan yang paling membahagiakan adalah kita sudah tidak meninggalkanhutang,” kata Rinus.
Ketua Panitia peresmian gereja, yang juga selaku Ketua Stasi Gereja Katolik Stasi Hati Kudus Yesus, Koya Barat, Laurens Tukan dalam kesempatan yang sama memberi apresiasikepada seluruh umat dan para donator.
Laurens dihadapan Uskup Jayapura juga berharapGereja Katolik Stasi Hati Kudus Yesus, Koya Barat dapatmenjadi Paroki.
“Saat ini Stasi kita ada 122 Kepala Keluarga dengan total 435 jiwa. Terdiri dari Lima kombas dan 1 calon kombas baru. Kami berharap dan mohon Bapa Uskup bisa membentuk Paroki baru disini. Kami juga berencana melakukanpembangunan gedung pastoran baru dan memohon berkenanBapa Uskup yang melakukan peletakan batu pertama,” ujarnya.
Tokoh Umat Katolik yang Direktur RSUD Dok II, drg. Aloysius Giay saat didaulat memberi sambutan berujar, awalrencana dan pergumulan dalam membangun Gedung gerejamemang tidaklah mudah.
“Kita berusaha secara mandiri dari umat dan berupaya kerasmencari bantuan. Akhirnya kini bisa selesai. Saya ingatawalnya soal desain gereja, saat itu kami bertiga yakni sayadan seorang arsitek bernama Agus dan pastor Paul Tan. Kami berkolaborasi,” terangnya.
Sementara Penjabat Wali Kota Jayapura, Frans Pekey juga memberi apresiasi pada Kemandirian Umat Katolik di Koya Barat yang tak pernah Lelah menyokong pembangunan Gereja.
“Hari ini kita sangat bersyukur. Saya selaku pribadi dan atasnama pemerintah Kota Jayapura mengapresiasi perjuangandan kemandirian umat serta panitia yang bisa membangungereja yang megah. Serta selesai pun tidak meninggalkanutang. Itu ciri gereja Katolik selalu menunjukan kemandirianumat. Pemerintah prinsipnya selalu berupaya mendukung. Terimakasih pula pada para donator. Apresiasi dan selamatatas gedung baru,” kata Pekei.
Senada Pastor Paroki Gembala Baik Abepura, Pastor Barnabas yang Kembali mengingatkan umat Katolik wilayah Koya untuk selalu menunjukan jati diri sebagai umat KAtolik.
Pastor Barnabas juga mengisahkan bagaimana saat pelayanandi tahun 1986, saat Stasi Koya Barat masih berada dibawahparoki Arso Kota dengan jumlah umat yang relafit sangat sedikit.
“Saat ini umat semakin banyak. Gedung Gereja baru ini haruspenuh setiap hari Minggu. Kita sebagai Umat Katolik wajibmempertahankan Empat Ciri Khas Katolik yang Satu, Kudus, Katolik dan Apostolik,” pesannya.
Naik Status Jadi Kwasi Paroki
Menutup seluruh rangkaian sambutan, Uskup Jayapura, Mgr. Yanuarius Theofilus Matopai You menyatakanbahwa seluruh Stasi di wilayah Koya akan dinaikan statusnyamenjadi Kuasi Paroki.
Kuasi Paroki adalah komunitas kaum beriman kristianitertentu dalam Gereja Partikular yang dipercayakan kepadaseorang imam sebagai gembalanya sendiri, dan yang karenakeadaan khusus belum didirikan sebagai paroki
“Kita akan naikan Status stasi di wilayah Koya menjadi Kuasi Paroki. SK nya akan segera turun. Saya akan buat tahbisan Diakon ditempat ini. Gereja lambang persatuan dan kesatuanantara umat. Ada Empat stasi disini, jadi soal Paroki adasyaratnya. Nanti tim akan datang dan kalau =memenuhi syaratakan dinaikan jadi paroki. Yang terpenting ingat dibicarakandulu dimana parokinya, plus dan minusnya apa saja. Parokiitu semua biaya gereja dari Umat,” terang Uskup Mgr Yan You.
Beliau Kembali menekankan pada Uma Katolik agar selalu Menjaga kerukunan hidup beragama.
“Menciptakan Kedamaian adalah tugas kita semua. Mari hidup berdampingan menjaga kedamaian. Kita wajibmembantu semua pihak demi Papua Tanah Damai,” pungkasnya.
Acara peresmian umat Gereja Katolik Stasi Hati Kudus Yesus,Koya Barat, diakhiri dengan ramah tamah seluruh Umatbersama Uskup Agung Jayapura dan para undangan. (***)