Keerom,PapuaLink.id – Aparat Kepolisian Polres Keerom dan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan terus melakukan kerja sama untuk mengungkap beredarny narkoba jenis ganja dari negara tetangga, Papua Nugini (PNG) yang diketahui sering masuk melalui jalan jalan setapak atau jalan jalan tikus.
Kapolres Keerom Akbp Crishian Aer saat menjabarkan upaya dalam pencegahan masuknya ganja dari PNG ke Keerom lebih sulit jika dibandingkan dengan wilayah Skouw di Distrik Muara Tami, Kota Jayapura yang juga berbatasan dengan PNG. Hal ini, dilihat dari bentangan perbatasan dengan PNG di Keerom yang mencapai sekitar 150 Km.
“Lebih luas dari Skow, mungkin 8 kali Skouw dan banyak jalan tikusnya. Berbeda dengan skouw yang lebih kecil dan di sana sudah ada jalannya, tapi kita di Keerom lebih banyak, ” kata Kapolres Keerom AKBP Christian Aer, Kamis (23/11).
Meski begitu, ia menegaskan saat ini sebagian besar ladang ganja berada di PNG. Sehingga pencegahan dilakukan dengan rutin melakukan razia pada jalur masuk dari PNG di wilayah Keerom.
“Dulu pernah ada (di Keerom), tapi lebih banyak di PNG karena di sana dibenarkan (peredaran ganja), ” ungkapnya. Tentu, Polres Keerom tak sendiri.
Pihaknya dan jajaran membangun komunikasi yang baik bersama masyarakat kampung yang berbatasan langsung dengan PNG. Polres Keerom juga berkolaborasi dengan Satgas Pamtas dari TNI.
“Kalau ganja, kita sangat terbantu dengan Pamtas TNI. Karena mereka berada di titik terluar yang berbatasan dengan PNG dan banyak jalan tikus, mereka banyak ungkap,” kata Kapolres.
Menjelang Pemilu, Polres Keerom pun rutin menggelar razia dalam rangka menciptakan rasa aman kepada masyarakat. Ditanya soal apakah terdapat peredaran sabu di Keerom, pihaknya mengaku selama ini sebagian besar adalah narkoba jenis ganja.
“Kepada masyarakat di perbatasan kita sosialisasi kepada mereka sehingga masyarakat ikut menjaga dan melaporkan jika ada orang baru yang masuk di daerahnya, ” tutupnya.(Redaksi)