Asmat,PapuaLink.Id — Pertandingan Asmat Open Badminton Tournament Tahun 2024 Se-Tanah Papua yang diikuti Jayapura, Merauke, Mappi dan Asmat dengan melibatkan 148 atlit bulutangkis ,terdapat sejumlah atlit pada tingkat usia anak anak yang merupakan Orang Asli Papua (OAP).
Adahal yang juga menarik dalam Asmat Open Badminton 2024 ini akan banyak pertandingan yang mempertandingkan dalam kategori pra usia dibawah 9 tahun dan kategori usia dini pada usia dibawah 11 tahun yang sering mengundang banyak penonton.
Seperti pada pertandingan hari kedua dua atlit oap atas nama Doviando Mepdian Vildo Lapie atau yang dikenal dengan sapaan Vildo dari PB Raja Sport Asmat berhadapan dengan Mikhael Desman Pekey dari PB Jayawijaya kota Jayapura yang bermain pada lapangan 2 Pb Raja Sport Asmat sempat mencuri perhatian seluruh penonton dengan penampilan dan permainan atraktif kedua atlit ini dengan saling memberikan perlawanan sengit, penontonpun menyambut riuh memberikan aplaus dan memberikan semangat bagi kedua atlit tersebut.
Pada akhirnya pertandingan dimenangkan oleh vildo dari pb raja sport,selepas pertandingan kepada media ini vildo didampingi agus menuturkan ia ingin menjadi pemain nasional dan sangat srnang bisa memenangkan pertandingan,vildo yg mengidolakan atlit bulutangkis Lee Chong Wei ini menuturkan telah setahun berlatih bersama pb raja sport.
Selain kedua atlit tersebut terdapat beberapa nama atlit oap lainnya seperti Brian Jarwer Pekey, Jimmy Giban, Miguel Oropka dan masih banyak nama atlit OAP pada tingkat usia anak anak dari peserta luar asmat.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh ketua umum PBSI Papua Selatan, Halasson Frans Sinurat, even kejuaraan badminton yang digelar di Asmat tersebut juga adalah sebagai ajang mencari bibit-bibit unggul yang nantinya mengikuti kejuaraan-kejuaran yang dibuat PB PBSI.
“Sesuai jadwal juga ada even Kejurnas khusus taruna dan dewasa, untuk nasional. Tahun ini kita tidak kirim, karena bersamaan dan mendadak sehingga persiapan itu tidak dilaksanakan. Tetapi Kejurnas nanti di majukan sehingga kejuaraan-kejuaran yang dilakukan ini harus terus dioptimalkan agar pembinaan tidak monoton, artinya ukurannya di pertandingan, sehingga pertandingan sangat perlu untuk mengukur kemampuan atlet,” jelasnya lagi.
Ia juga menyinggung kejuaraan O2SN dan kejuaraan antar pelajar yang tak luput dari perhatian.(Redaksi)