Penulis: John NR Gobai
Jayapura,PapuaLink.Id – Fakfak dan Manokwari dua daerah di tanah Papua yang mempunyai sejarah yang sangat panjang dan baik dari sisi pemerintahan maupun dari sisi penyebaran agama.
Manokwari dahulu merupakan pusat pemerintahan pertama sebelum dipindahkan ke Port Numbai sekarang kota Jayapura, juga merupakan sebuah kota yang merupakan pusat pemerintahan Belanda mula-mula, pemerintahan ini dinamakan onderafdeling dan afdeling dan residen.
Belanda mempunyai sistem pemerintahan dalam pendataan pemerintahan yang selalu saja melakukan pemekaran penutupan daerah dan juga penggabungan daerah.
Perlu dipahami bahwa pusat pemerintahan ini dapat terbentuk mula-mula diawali dengan adanya relasi antara para pemimpin adat yang kemudian dengan relasi itu diikuti dengan penyebaran agama kemudian juga dibentuklah pemerintahan jadi Fak-Fak maupun di Manokwari.
Pada 5 Februari 1855 ottow dan geisler tiba di Teluk Dore di pulau mansinam yang kemudian hari ini dirayakan oleh umat di tanah Papua sebagai hari pekabaran Injil, Dan ini juga diketahui oleh masyarakat baik Tua, Muda, anak kecil, anak sekolah semua mengetahuinya dan menjadi sebuah pengetahuan yang baik di tanah Papua sebagai kelanjutan dari penyebaran gereja ini kemudian juga dibangun pusat pendidikan di Miei, Teluk Wondama.
Agaknya kurang lengkap bila tidak dilengkapi dengan adanya sejarah penyebaran bagi Gereja Katolik di tanah Papua,
dengan kapal 22 Mei 1894 Pater Le Cocq pertama kalinya menginjakkan kaki di Pulau Papua. Kapalnya mendarat di Kampung Sekeru, di Semenanjung Fakfak. Pater Le Cocq mulai mengenal orang-orang di sekitarnya.
Hari pertama ia sudah membaptis 8 anak menjadi Katolik. Sembilan hari kemudian ia membaptis 65 anak lagi. Ia terus ke gunung-gunung mencari orang-orang yang tinggal di sana https://majalahkribo.com/pater-le-cocq-darmandville-sj-sang-jago-tuhan-bekerja-di-ladang-tuhan/.
Setelah sekian lama dari sejak 1896 umat Katolik di tanah Papua, secara umum tidak merayakan mensyukuri akan hari besar bagi Gereja Katolik di tanah Papua di mana pada hari tersebut Pastor Lecoc darmanviel yang datang ke tanah Papua untuk menyebarkan Gereja Katolik di tanah Papua ini terlupakan.
Tahun 2022 awam Katolik di tanah Papua berkumpul dan mengadakan sebuah seminar yang membahas dan coba melihat kembali sejarah masuknya Gereja Katolik di tanah Papua yang berlangsung di tanam tadi di Paroki Kristus terang dunia waena.
Setelah dilakukan seminar awam Katolik di tanah Papua merasa kurang cukup bila hanya melalui seminar tetapi harus dibuat sebuah momentum di tempat di mana Lecoc Darmanvile tiba untuk dirayakan untuk pertama kalinya oleh seluruh umat Katolik di tanah Papua untuk itu pada tahun 2023, dipusatkan di Fakfak dirayakan acara yang lama dirindukan oleh umat Katolik di tanah Papua yaitu acara syukuran masuknya Gereja Katolik di tanah Papua yang ke 129 yang dipusatkan di Fakfak yang kemudian akan dilakukan acara penting yaitu permulaan pembangunan situs sejarah masuknya Gereja Katolik di tanah Papua di Pulau Bone dan sekru Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.
Dengan demikian ada beberapa tempat di Provinsi Papua Barat yaitu di provinsi yaitu di Kabupaten Fakfak Kabupaten teluk wondama dan kabupaten Manokwari terdapat tempat-tempat penting dan bersejarah bagi umat Katolik dan juga umat GKI di tanah Papua untuk itu sekiranya Bapak Gubernur Provinsi Papua Barat dapat menetapkan tempat-tempat sejarah ini sebagai situs sejarah gereja dan juga hari-hari perayaannya sebagai hari besar yang harus dan wajib dirayakan oleh baik umat Katolik maupun umat GKI di tanah Papua dengan peraturan daerah Provinsi Papua Barat atau keputusan Gubernur Provinsi Papua Barat.(Redaksi)