Jayapura,PapuaLink.Id – Sebanyak 250 mahasiswa mengikuti Kuliah Umum STFT Fajar Timur 2023/2024 yang bertempat di Aula St. Yosep, di STFT Fajar Timur, Jumat (11/8/2023).
Pembukaan tahun kuliah itu juga dihadiri para dosen, dan karyawan STFT Fajar Timur.
Mengawali Kuliah Perdana, Dr. Bernardus Baru, OSA, selaku Ketua Sekolah STFT Fajar Timur, menekankan beberapa hak kepada mahasiswa.
Ia juga mengajak mahasiswa untuk bersyukur
karena memasuki aktifitas belajar yang baru.
Menurutnya, perubahan-perubahan perlu terjadi secara individual, kolektif, sosial, atau kelompok.
“Tentu saja setiap perubahan memiliki konsekuensi dalam kehidupan, karena kita memiliki kecenderungan mencari rasa nyaman, ” ungkapnya.
Tujuan dari perubahan kata dia adalah meninggalkan sesuatu yang tidak relevan, tidak bermakna dengan sesuatu yang baru.
“Perlu pribadi yang mampu menanggapi perubahan secaar personal, bersama dan institusi,” ungkap Pastor Bernard, doktor lulusan Universitas Urbaniana di Roma, Italia ini.
Menurut Dr. Bernard, pencetus Konsili Vatikan II, Yohanes XXIII, juga menekankan prinsip aggionarmento, yakni pembaharuan di dalam Gereja, karena semangat Ecclesia semper reformanda, artinya Gereja harus selalu update dan tidak bisa statis.
“Bagaimana dengan kita di STFT Fajar Timur ? Masih merasa nyaman-nyaman saja ? Tidak. Kita perlu meningkatkan kualitas diri pola baru yang tepat untuk kita, baik dosen dan mahasiswa.
Ini seharusnya menjadi visi kita, ” tambahnya.
Di ujung pesannya, Dr. Bernard Baru mengangkat kisah tentang Beato Carlo Acustis.
“Kita tidak ketemu dengan Yesus Historis, tetapi kita bisa menjumpai Yesus Spiritual dalam ekarisiti. Mari kita berjumpa dengan-Nya setiap hari, ” ungkapnya lagi.
Mahasiswa juga ditantang untuk menentukkan apa yang menjadi prioritas dalam hidup.
Pst. Gabriel Ngga, Ketua Yayasan STTK yang menaungi STFT Fajar Timur, juga mendukung hal ini dan menambahkan tetang disiplin rohani untuk membangun hubungan erat dengan Yesus sebagai syarat utama calon imam.
Ia juga berharap tahun akademik ini jadi semangat baru.
“Ya, untuk membangun masa depan kita, gereja di papua, dan gereja universal. Terima kasih atas partisipasi kita semua, ” tutupnya.(Redaksi)