Asmat, PapuaLink. Id – Asmat Open Badminton Tournament 2024 bakal digelar, di Kota Agats. Kejuaraan itu akan digelar Senin (29/4) hingga 6 Mei 2024.
Even kedua di kota Agats ini itu sejak 2019 lalu dan pada tahun 2024 ini diikuti 148 atlet baik Kelompok Pra Usia Dini, Kelompok Usia Dini, Kelompok Anak, Taruna Remaja dan Dewasa.
Ketua Umum PBSI Papua Selatan, Halasson Frans Sinurat saat teknikal meeting kejuaraan tersebut mengapresiasi semua pihak dalam menyukseskan event tersebut nantinya.
“Saya mengapresiasi atlet-atlet terutama yang dewasa, karena selama ini atlet kelompok dewasa di Papua Selatan sudah menunjukan prestasi yang membanggakan. Kalau kita main di wilayah Papua lain, itu dipinjam dari Merauke, itu artinya ganda putra kita sudah sangat kuat dan harus kita terus maju hingga tingkat nasional,” katanya di Asmat, Minggu (28/4/2024).
Tidak hanya itu kita juga patut kita beri apresiasi karna dalam even ini club badminton dari Kabupaten Mappi yang datang kurang lebih 19 atlet bersama official harus menggunakan motor speed dengan waktu selama 12 jam ini harus kita berikan semangat kepada mereka.
“Waktu yang lama ditempuh dengan menggunakan motor soeed namun mereka mau untuk mengikuti even ini,”Ungkapnya.
Dan even yang ada saat ini sebagai tolok ukur bagi atlet kelompok-kelompok umur, hingga kedepan papua selatan harus bisa.
Ia mengungkapkan, dengan adanya DOB, dengan adanya Pengrov Papua Selatan, pastinya even-even di Papua Selatan harus lebih sering digaungkan lebih optimal.
“Kalendar Pemprov dan Pemkab di Papua Selatan sudah ada, dengan tujuan untuk menggaungkan, menggemakan, agar olahraga badminton ini tiap bulan hadir. Jadi setiap bulan ada event, ada pertandingan,” katanya.
“Kalau lihat di jadwal bulan ini ada di Asmat, mudah-mudahan bulan depan adalagi Mappi, ada lagi Boven, Merauke dan kemudian kalau jadwal Pemprov sudah pasti ada kejuaraan gubernur dan even tahunan yang dibuat Papua Selatan, ” jelasnya lagi.
Melihat hal itu, sudah pasti pembinaan oleh Pengkab melalui PB masing-masing sudah pasti berjalan.
“Ya, karena pertandingan itu setiap bulan ada, ” ungkapnya.
Kata Halasson Frans, even kejuaraan bulu tangkis yang digelar di Asmat tersebut juga adalah ssebagai ajang mencari bibit-bibit unggul yang nantinya mengikuti kejuaraan-kejuaran yang dibuat PB PBSI.
“Sesuai jadwal juga ada even Kejurnas khusus taruna dan dewasa, untuk nasional. Tahun ini kita tidak kirim, karena bersamaan dan mendadak sehingga persiapan itu tidak dilaksanakan. Tetapi Kejurnas nanti di majukan sehingga kejuaraan-kejuaran yang dilakukan ini harus terus dioptimalkan agar pembinaan tidak monoton, artinya ukurannya di pertandingan, sehingga pertandingan sangat perlu untuk mengukur kemampuan atlet,” jelasnya lagi.
Ia juga menyinggung kejuaraan O2SN dan kejuaraan antar pelajar yang tak luput dari perhatian.
“Saya berpesan agar atlet-atlet senior bisa mengedukasi, bermain badminton itu supaya bisa bermasyarakat dengan masyarakat dan sampai pada titik paling jauh, tak hanya di kabupaten, tapi hingga ke tingkat kecamatan dan kampung, ” tutupnya.(Redaksi)