Penulis: Selpius Bobii, Koordinator JDRP2
Jayapura,PapuaLink.Id – Bangsa Israel adalah bangsa Perjanjian, sedangkan bangsa Papua adalah bangsa Penggenapan atau bangsa Kesayangan TUHAN. Di awal Bapa Yahwe telah memakai bangsa Israel. Menjelang akhir zaman Bapa Yahwe memakai bangsa Papua. Tuhan akan memakai bangsa Papua menjadi saksi-Nya menjadi berkat bagi bangsa bangsa.
Bangsa Papua sudah dan sedang melalui episode demi episode hampir mirip dengan perjalanan bangsa Israel, karena Tuhan punya rencana yang paling indah dan gemilang dengan bangsa Papua. Pada menjelang akhir zaman bangsa Papua akan bergandeng bersama dengan bangsa Israel untuk mempersiapkan JALAN bagi Tuhan.
Sebagaimana bangsa Israel mengalami penindasan dan perbudakan di bawah kepemimpinan Firaun di Mesir. Demikian pula bangsa Papua ditindas oleh Negara Indonesia dengan bengis. Para negara sekutu dari Indonesia juga mendukung penindasan terhadap bangsa Papua melalui kerjasama bilateral maupun multilateral.
Sebagaimana kemerdekaan Tradisional bangsa Israel adalah penyembelihan domba dan makan dengan roti tak beragi pada malam pembebasan dari perbudakan Firaun di Mesir yang disebut ‘Paskah Yahudi’. Demikian pula bangsa Papua menyatakan kebangsaan dan kemerdekaan Papua pada 19 Oktober 1961 yang dirayakan kemerdekaan itu dalam Upacara Resmi atas restu Ratu Belanda pada 1 Desember 1961.
Sebagaimana nabi Musa memimpin bangsa Israel membawa ke luar dari penindasan dan perbudakan Firaun di Mesir. Demikian pula putra putri terbaik bangsa Papua sudah dan sedang memimpin bangsa Papua sebagaimana nabi Musa memimpin bangsa Israel.
Sebagaimana nabi Musa memberikan mandat kepada nabi Yosua untuk memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan. Demikian pula Tuhan akan mengorbitkan Yosua Papua memimpin bangsa Papua memasuki Tanah Suci Papua atau Eden Papua.
Sebagaimana banyak orang Israel yang tidak taat kepada Firman Bapa Yahwe yang difirmankan melalui nabi Musa yang mengalami kematian (mati binasa) di Padang Gurun; Hanya generasi lama dan baru yang taat pada perintah Bapa Yahwe memasuki Tanah Kanaan.
Demikian pula banyak orang Papua yang tidak taat kepada Firman Tuhan sedang mengalami kematian (mati binasa) di Padang Derita; Hanya bagi generasi pilihan yang taat kepada Firman Tuhan yang lahir baru di dalam Tuhan yang akan izinkan Tuhan memasuki Tanah Suci Papua atau Eden Papua. (Ada pula orang Papua yang hidup suci, tetapi mereka dipanggil pulang oleh Tuhan dengan maksud tertentu. Dan adapula orang Papua yang mati binasa karena kesalahan sendiri).
Sebagaimana orang Israel tertentu melawan kepada perintah Bapa Yahwe dan bersungut sungut di Padang Gurun. Demikian pula orang Papua tertentu melawan kepada TUHAN dan bersungut sungut di Padang Derita.
Sebagaimana bangsa Israel melawan banyak bangsa yang menjadi musuhnya di Padang Gurun. Demikian pula bangsa Papua sudah dan sedang menghadapi banyak bangsa yang bekerjasama dengan Negara Indonesia untuk mencuri kekayaan alam Papua dan membunuh etnis Papua.
Sebagaimana bangsa Israel diselamatkan oleh Tuhan dari segala macam musibah, baik musibah alam maupun musibah buatan. Demikian pula bangsa Papua diselamatkan dari berbagai musibah alam maupun musibah buatan manusia.
Sebagaimana bangsa Israel menempuh perjalanan menuju ke Tanah Perjanjian melalui Rute yang tidak pernah dilalui yang teramat jauh dan berliku liku. Demikian pula bangsa Papua menempuh perjalanan menuju ke Tanah Suci Papua melalui Rute yang teramat jauh dan berliku liku.
Sebagaimana bangsa Israel yang tersisa dan yang terpilih masuk ke Tanah Kanaan di bawah pimpinan nabi Yosua. Demikian pula bangsa Papua yang tersisa dan yang terpilih yang sudah lahir baru di dalam Tuhan akan memasuki Tanah Suci Papua atau Eden Papua dipimpin Yosua Papua.
Camkanlah bahwa KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA adalah KEMERDEKAAN DALAM KRISTUS TUHAN (kemerdekaan lahir bathin), bukan kemerdekaan politik semata yang semakin getol diperjuangkan dengan memakai hikmat duniawi.
Ada tertulis: “Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya” (Amsal pasal 16 ayat 9). Demikian pula dengan masa depan bangsa Papua; Rencana dan rancangan manusia akan terus gagal, dan yang sedang diwujudkan di atas Tanah Papua dari pulau Gad Sorong sampai Samarai PNG adalah rencana dan rancangan kehendak TUHAN.
Untuk itu, marilah kita BERTOBAT dari salah dosa yaitu lahir baru di dalam Tuhan, BERDAMAI dengan siapapun sekalipun musuh, dan BERSATU di dalam rencana kehendak Tuhan. Inilah prasyarat KEMERDEKAAN BANGSA PAPUA DALAM KRISTUS TUHAN menuju Tanah Suci Papua atau Eden Papua indah pada waktu TUHAN.
Akhirnya: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? (Roma pasal 8 ayat 31 b); “Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Wahyu pasal 13 ayat 9).(Redaksi)