Keerom, 7to7papua.com – Pemerintah Kabupaten Keerom dan Kabupaten Blitar, resmi menjalin kerja sama di bidang ekonomi. Dimana Keerom bakal secara rutin mengirim jagung kering untuk pakan ternak unggas.
Hal itu sebagaimana kesepakatan Pjs. Bupati Keerom, Dr. Muhammad Ridwan Rumasukun, SE, MM, yang melakukan langsung penyerahan jagung kering di Kantor Bupati Blitar, kepada Pjs. Bupati Blitar, Drs. Budi Santosa, Rabu (2/12/2020).
Dimana sebanyak 15,5 ton jagung kering hasil produksi petani di Kampung Arso Pura, Distrik Skanto, Kabupaten Keerom, Papua, telah resmi diserahterimakan ke produsen pangan ternak di
“Disini terdapat sekitar 5.000 peternak unggas, khususnya ayam telur. Para peternak ini butuh jagung sebagai pakan ternak sebanyak 1.200 hingga 1.500 ton per hari untuk memproduksi 1.000 ton telur. Semoga jagung Keerom bisa memenuhi kebutuhan pakan para peternak,” ujar Pjs Bupati Blitar, Drs. Budi Santosa sangat
Ia pun berharap kerjasama ini bisa terus berjalan baik dan yang terpenting memberikan dampak positif bagi kepentingan masyarakat khsusnya untuk mengantasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di Blitar dan Keerom.
Penyerahan jagung kering dari Keerom ke Pemkab Blitar pun dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) Perdagangan Antar Daerah Terkait Pengadaan Jagung Kering antara Pemerintah Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Keerom dan Koperasi Putera Blitar dengan Koperasi Cahaya Tani Keerom.
Sementara Pjs Ridwan Rumasukun mengatakan jumlah produksi jagung kering yang awalnya merupakan program pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemic covid-19, akan terus bertambah karena jumlah lahan yang akan ditanami jagung masih belum seluruhnya berjalan.
“1000 hektar yang akan ditanam jagung untuk dengan menggunakan rekofusing dana APBD. Ini adalah Ide brilian yang harus dilakukan secara mekanisasi dari penanaman sampai proses panen,” ujarnya.
Tidak sampai jagung kering, Ridwan berharap komoditas lain yang ditanam oleh petani di Keerom, diharap bisa juga menembus pasar luar sehingga perekonomian di Papua tidak hanya bergantung pada sector pertambangan.
“Saya berharap teman dari Keerom terus lanjutkan sehingg kita bisa lakukan terobosan. Kita juga ada komoditas lain yang bisa dikembangkan,” tandas dia.(kim)