Jayapura,PapuaLink.Id – Kapolda Papua Irjen Pil Mathius D Fakhiri dengan tegas minta agar jalur transportasi laut dan wilayah perbatasan dijaga ketat aparat gabung terutama Polri.
Menurutnya hal itu untuk mengantisipasi upaya penyeludupan senjata api dan amunisi dari negara luar masuk di wilayah Papua.
Kapolda Papua irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan negara PNG dan Filipina menjadi target utama para pelaku untuk melakukan transaksi jual beli senjata api.
“Jalur laut yang sangat rentan karena masuk dari Filipina termasuk wilyah perbatasan dan ini menjadi atensi untuk pengawasan,” cetusnya.
Kapolda menyebutkan lima kabupaten menjadi pintu masuk penyeludupan senjata api beserta amunisi.
“Kota Jayapura, Keerom, Nabire, Boven Digoel dan Pegunungan Bintang menjadi jalur transaksi senjata api,” terangnya.
Di samping itu Kapolda juga telah memerintahkan Satgas Damai Cartenz beserta Polres jajaran mengusut kasus penyeludupan senjata api.
“Saya sudah minta satgas Damai Cartenz dan Polres membuka jaringan senjata api di wilayah Selatan, termasuk wilayah perbatasan Jayapura dan Pegubin,” tegasnya.
Diberitakan sebelum aparat Kepolisian resor Boven Digoel berhasil menggagalkan penyeludupan empat senjata api beserta amunisinya beberapa waktu lalu.
Dari hasil pemeriksaan dua orang pelaku yakni MH dan AK mengaku senjata tersebut dibeli dari PNG dan nantinya akan dibawa ke KKB di Kabupaten Yahukimo.
Ironisnya senjata tersebut dibeli para pelaku usai menjual emas hasil tambang seberat 190 gram.(Redaksi)