Jayapura,PapuaLink.Id – Kapolda Papua Irjen Polisi Mathius D Fakhiri tak main-main dengan ancamannya kepada para pelaku pembunuhan dalam kerusuhan Dogiyai, yang terjadi Sabtu (13/11/2022).
Hal ini terbukti dengan permintaan tegasnya kepada jajarannya untuk segera menangkap para pelaku yang telah merugikan keselamatan orang banyak..
“Saya sudah minta agar personel saya segera tangkap para pelaku tersebut. Namanya penegakan hukum harus dilakukan, sehingga masyarakat semaunya main hakim sendiri,” tegasnya kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Menurut Kapolda, tidak ada alasan bagi seluruh Warga Negara Indonesia untuk main hakim sendiri. Menurutnya lagi, bahwa kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) tidak bisa dijadikan alasan untuk membuat hal anarkis.
“Mereka kan awalnya karena kasus lakalantas sehingga sekelompok warga mengamuk dan membuat kerusuhan di Kabupaten Dogiyai. Nah, seyogyanya itu tidak boleh menjadi momen untuk merusak atau membunuh orang lain,” tandasnya.
Saat ini satu Kompi Brimob Polda Papua telah berada di Dogiyai guna membantu perkuatan keamanan Polres Dogiyai.
Irjen Fakhiri juga menambahkan, aparat gabungan TNI dan Polri sedang berupaya melakukan penyisiran guna mencari lima orang warga sipil yang masih hilang.
“Dari laporan yang kami terima bahwa hingga kini situasi Kabupaten Dogiyai relatif aman dan kondusif. Personel gabungan juga terus meningkatkan patroli keamanan mengantisipasi kejadian lanjutan,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok massa mengamuk di Kampung Ikebo, Kabupatan Dogiyai dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan seorang anak berusia 5 tahun bernama Noldi Goo meninggal dunia pada Sabtu (12/11/2022)
Lantaran emosi dan tidak dapat mengendalikan diri, sekelompok massa itu sontak melakukan aksi anarkis dengan menyerang supir, warga, hingga membakar puluhan bangunan mulai dari rumah kios hingga kantor pemerintahan. Kerusuhan pun tak bisa dihindarkan.
“Dalam insiden ini 1 orang meninggal dan beberapa orang warga hilang, kemudian ada 2 anggota Polisi yang saat itu bertugas menghalau massa juga ikut menjadi korban dala. Kerusuhan,” ucap Kamal. (Redaksi)