Jayapura,PapuaLink.Id – Diduga terlibat dalam dugaan kasus jual beli sepeda motor hasil pencurian, oknum anggota TNI AD Pratu RKB diamankan personel Pomdam XVII/Cenderawasih di kediamannya di Asmil TNI AD samping RS Marthen Indey Kota Jayapura, Sabtu (22/10/2022).
“Iya benar, dia (Pratu RKB) diamankan sekitar pukul 13.30 WIT terkait keterlibatannya dalam dugaan kasus jual beli sepeda motor hasil dari tindak pidana pencurian. Dia berdinas di Detasemen Kodam XVII/Cenderawasih ini,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman, Senin (24/10/2022)
Herman menjelaskan penangkapan Pratu RKB berawal dari laporan salah satu warga sipil kepada pihak Polda Papua pada Sabtu (22/10/2022) sekitar pukul 10.50 WIT. Saat itu, warga bersangkutan melaporkan berita kehilangan satu unit motor Honda Beat Street.
“Kemudoan pihak Polda Papua melacak motor yang hilang itu, di mana berdasarkan hasil pengecekan GPS yang terpasang di sepeda motor tersebut diketahui berada di Jalan Diponegoro Asrama Militer samping RS Marthein Indey kota Jayapura,” ungkap Herman.
Selanjutnya Polda Papua berkoordinasi dengan Pomdam XVII/Cenderawasih untuk melakukan penyelidikan.
“Hasinya diketahui bahwa sepeda motor tersebut berada di rumah milik Pratu RKB,”bebernya.
Tak lama kemudian, anggota Pomdam XVII/Cenderawasih datang ke rumah Pratu RKB dan memintanya menunjukkan bukti-bukti terkait kepemilikan motor. Sayangnya, Pratu RKB tidak dapat menunjukkannya.
“Akhirnya Pratu RKB mengakui bahwa SPM tersebut diperoleh dari warga sipil berinisal UH dengan cara membeli pada hari Sabtu (22/10/2022) pukul 07.00 WIT,” katanya.
“Dari pengakuan itu, personel Pom mengamankan Pratu RKB bersama barang bukti berupa 1 unit motor Honda Beat Street warna hitam ke Pomdam XVII/Cenderawasih untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” timpalnya.
Herman menambahkan, saat ini Pratu RKB sedang menjalani proses hukum di Pomdam XVII/Cenderawasih.
Bahkan, Pomdam XVII/Cenderawasih juga telah mengamankan sebanyak 8 unit sepeda motor yang tidak dilengkapi dengan bukti-bukti kepemilikan yang sah.
“Yang pasti kejadian inimenjadi atensi dari pimpinan untuk mengungkap jaringan curanmor yang melibatkan anggota TNI. Kami juga pastikan bahwa personel yang terbukti terlibat akan menghadapi konsekuensi hukum sesuai UU dan aturan dalam pidana militer,” tegas Herman.(Redaksi)